Belajar
Tes Provokasi Tekanan | Penilaian Sindrom Terowongan Kubital
Neuropati ulnaris, yang meliputi sindrom terowongan cubital, dapat merupakan kondisi akut setelah trauma siku dan dapat ditemukan pada kondisi neuropati kompresi kronis.
Pasien biasanya menggambarkan mati rasa dan kesemutan pada sisi ulnaris tangan, jari kelingking, dan sisi ulnaris jari manis. Gejala-gejala ini lebih buruk pada malam hari dan terutama ketika siku ditekuk.
Novak et al (1994) melakukan studi kohort untuk menyelidiki akurasi diagnostik berbagai tes untuk sindrom terowongan kubital. Dalam penelitian mereka, tes provokasi tekanan menghasilkan sensitivitas 55% dan spesifisitas 98% ketika ditahan selama 30 detik dan sensitivitas meningkat menjadi 89% ketika ditahan selama 60 detik. Hasil yang menjanjikan ini akan membantu dalam memasukkan serta mengecualikan sindrom terowongan kubital, meskipun studi oleh Novak adalah satu-satunya yang menyelidiki akurasi diagnostik, itulah sebabnya kami menganggap hasilnya memiliki nilai klinis yang moderat.
Untuk melakukan tes, pasien dalam posisi duduk. Siku pasien difleksikan hingga 20° dan lengan bawah disupinasi. Kemudian pemeriksa menempatkan jari tengah dan telunjuk pada saraf ulnaris tepat di sebelah proksimal terowongan cubiti. Tekanan kemudian diterapkan selama total 60 detik.
Pengujian diulangi pada sisi lainnya.
Tes ini dianggap positif jika gejala, biasanya mati rasa atau paresthesia dalam distribusi saraf ulnaris, direproduksi.
21 TES ORTOPEDI YANG PALING BERGUNA DALAM PRAKTIK KLINIS
Tes ortopedi lainnya untuk menilai sindrom terowongan kubital adalah:
Referensi
Seperti apa yang Anda pelajari?
BELI BUKU PENILAIAN FISIOTERAPIS LENGKAP
- 600+ Halaman e-Book
- Konten Interaktif (Demonstrasi Video Langsung, artikel PubMed)
- Nilai Statistik untuk semua Tes Khusus dari penelitian terbaru
- Tersedia di 🇬🇧 🇩🇪 🇫🇷 🇪🇸 🇮🇹 🇵🇹 🇹🇷
- Dan banyak lagi!