Mengapa Pelari yang Cedera Harus Mengganti 'Waktu Lari yang Hilang'
Cedera yang berhubungan dengan lari (RRI) sering terjadi di antara populasi pelari. Angka tahunan cedera yang berhubungan dengan lari berkisar antara 24 hingga 65%, dengan sendi yang paling sering mengalami cedera adalah lutut(van Gent et al. 2007). Di antara para pelari yang berlatih untuk maraton, tingkat cedera dilaporkan mencapai 90%(Franke et al. 2019). Mayoritas (sekitar 80%) cedera lari disebabkan oleh penggunaan yang berlebihan tanpa adanya kejadian traumatis yang jelas.
Perilaku Aktivitas Fisik Pelari Selama Masa Cedera
Karena banyak pelari yang mengalami cedera, maka tidak jarang pelari tidak dapat berlari selama periode ini atau ketika sedang dalam masa pemulihan dari cedera atau selama masa rehabilitasi.
Jadi, apakah pelari melakukan metode latihan lain seperti bersepeda atau berenang untuk menjaga kebugaran mereka, selama periode ini? Sebuah studi terbaru oleh Davis et al. (2020) telah menunjukkan bahwa hal itu tidak terjadi.
Penelitian ini mengamati 49 pelari rekreasi dan mengikuti mereka selama satu tahun. Semua pelari diberikan alat pemantau aktivitas untuk melacak tingkat aktivitas harian mereka dan mereka juga menyelesaikan survei mingguan tentang rasa sakit dan tingkat latihan. Dalam penelitian ini, definisi cedera lari adalah ketidakmampuan untuk berlatih setidaknya tiga sesi dalam seminggu.
Dibandingkan dengan minggu-minggu tanpa cedera, pelari melakukan beberapa menit aktivitas sedang hingga berat per hari jika mereka mengalami cedera. Berdasarkan hasil penelitian ini, tampaknya para pelari tidak mengganti waktu lari yang hilang dengan latihan lain untuk mempertahankan tingkat kebugaran mereka.
Kesimpulan Utama dari Studi ini
Pelari yang Cedera tidak mengganti waktu lari yang hilang dengan aktivitas fisik lainnya dan dengan demikian tidak mempertahankan tingkat kebugaran mereka yang dapat memungkinkan untuk kembali berlari lebih awal
Sebagai terapis, sangat penting bagi kita untuk mengetahui perilaku aktivitas fisik pelari yang cedera, selama mereka tidak dapat berlari. Tampaknya para pelari enggan melakukan bentuk latihan lain saat mereka tidak sedang berlari.
Penting bagi kita untuk mendorong para pelari untuk menjaga kebugaran kardiovaskular mereka dengan berbagai cara untuk melakukan latihan silang (misalnya, berenang, bersepeda, latihan beban) dan membuat mereka tetap bergerak, alih-alih hanya duduk diam.
Menjadi aktif memiliki banyak manfaat fisik dan mental dan dapat bermanfaat bagi pelari yang cedera saat mereka merasa sedih karena cedera. Pendekatan yang hanya mengutamakan istirahat saja tidak akan bermanfaat dan keterlibatan secara teratur dalam latihan silang akan memungkinkan para pelari untuk kembali ke level sebelum cedera dan kembali berlari lebih awal.
Menjalankan Rehabilitasi: Dari Cedera hingga Performa
Akhirnya... Cara Mudah & Terjangkau untuk Mempelajari Konsep yang Telah Terbukti untuk Pasien Rehabilitasi Terbaik dengan Cedera Lari
Artikel blog ini diambil dari Kursus Online Running Rehab - Dari Rasa Sakit ke Performa. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang penanganan pelari yang mengalami cedera, termasuk rehabilitasi awal, manajemen beban, latihan kekuatan, dan latihan ulang lari, lihat Kursus Rehabilitasi Lari online kami yang komprehensif dengan akses ke semua informasi yang terkait dengan rehabilitasi cedera lari.
Terima kasih banyak telah membaca!
Bersulang,
Benoy Mathew,
Fisio Spesialis Tungkai Bawah
Pencipta (Menjalankan Kursus Rehabilitasi)
Referensi
Benoy Mathew
MSc MAACP MCSP HPC Terdaftar & Spesialis Tungkai Bawah
ARTIKEL BLOG BARU DI KOTAK MASUK ANDA
Berlangganan sekarang dan dapatkan notifikasi ketika artikel blog terbaru diterbitkan.